Profil Desa Kalitengkek

Ketahui informasi secara rinci Desa Kalitengkek mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kalitengkek

Tentang Kami

Profil Desa Kalitengkek, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Mengupas tuntas legenda asal-usul nama desa, potensi pertanian subur di sepanjang Daerah Aliran Sungai, dinamika kehidupan sosial, serta menyajikan data desa terkini.

  • Identitas dari Legenda Sungai

    Memiliki nama unik yang berasal dari cerita rakyat tentang sungai ("kali") dan burung raja udang ("tengkek"), yang menjadi sumber kebanggaan dan identitas budaya.

  • Pertanian Subur Berkat Aliran Sungai

    Kehidupan ekonomi desa ditopang sepenuhnya oleh lahan pertanian subur di tepian sungai, menjadikannya lumbung pangan yang produktif.

  • Komunitas yang Menjaga Tradisi

    Masyarakatnya hidup dalam harmoni sosial yang erat, dengan semangat gotong royong tinggi dan kental dengan tradisi yang terikat pada alam.

XM Broker

Di antara deretan desa agraris di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, terselip sebuah nama yang sarat akan cerita dan begitu lekat dengan alam: Kalitengkek. Nama ini bukan sekadar penanda administratif, melainkan sebuah warisan verbal dari leluhur yang merangkum sejarah, geografi dan ekologi desa dalam dua kata. Desa Kalitengkek, yang namanya berasal dari legenda sungai ("kali") dan burung tengkek (Raja Udang), merupakan bukti nyata bagaimana sebuah komunitas hidup dalam harmoni yang tak terpisahkan dengan aliran sungai yang menjadi sumber kehidupannya.Kehidupan di desa ini mengalir tenang, selaras dengan air sungai yang membelah dan menyuburkan tanahnya. Di sini, tradisi lisan bertemu dengan tradisi agraris, menciptakan sebuah komunitas yang tidak hanya produktif dalam mengolah lahan, tetapi juga kaya akan kearifan lokal dalam menjaga alam. Profil ini akan membawa pembaca menyusuri tepian Kalitengkek, memahami bagaimana legenda masa lalu terus membentuk identitas dan menopang kesejahteraan warganya hingga hari ini.

Asal Usul Nama dan Warisan Cerita Rakyat

Keunikan Desa Kalitengkek dimulai dari namanya. Menurut cerita rakyat yang diwariskan secara turun-temurun, nama desa ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa: Kali yang berarti sungai, dan Tengkek yang merupakan nama untuk burung Raja Udang (Kingfisher). Konon, pada zaman dahulu, sungai yang melintasi desa ini memiliki air yang sangat jernih dan ekosistem yang sehat, sehingga menjadi habitat ideal bagi banyak burung Tengkek. Burung-burung berwarna cerah ini sering terlihat bertengger di dahan-dahan pohon di tepi sungai, menyambar ikan-ikan kecil yang berenang di air.Pemandangan inilah yang kemudian menginspirasi para pendahulu untuk menamai pemukiman mereka Kalitengkek. Meskipun saat ini populasi burung Tengkek mungkin tidak sebanyak dulu, nama tersebut tetap menjadi pengingat abadi akan pentingnya menjaga kelestarian sungai. Bagi warga, nama Kalitengkek adalah sumber kebanggaan, sebuah penanda identitas yang menceritakan tentang masa lalu desa yang asri dan hidup selaras dengan alam.

Geografi Tepian Sungai dan Potensi Agraris

Cerita rakyat tersebut selaras dengan kondisi geografis Desa Kalitengkek. Desa ini dibelah oleh sebuah sungai yang menjadi urat nadi utama kehidupan. Aliran sungai ini selama berabad-abad telah membentuk dataran aluvial yang subur di kedua sisinya, menciptakan lahan yang sangat ideal untuk pertanian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, luas wilayah Desa Kalitengkek tercatat sekitar 112 hektare (Ha).Hampir seluruh lahan produktif di desa ini merupakan sawah irigasi yang airnya bersumber dari sungai tersebut. Kesuburan tanah dan ketersediaan air yang melimpah menjadikan Kalitengkek sebagai salah satu desa lumbung pangan di Kecamatan Gebang. Secara administratif, Desa Kalitengkek berbatasan dengan desa-desa lain. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Redin. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Ngemplak. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kemiri, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Seren.

Demografi, Pemerintahan, dan Visi Berbasis Kearifan Lokal

Menurut data kependudukan tahun 2025, Desa Kalitengkek dihuni oleh sekitar 1.950 jiwa. Dengan luas wilayah 1,12 km², maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.741 jiwa per km². Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, sebuah profesi yang tidak hanya menjadi sandaran ekonomi tetapi juga bagian dari cara hidup yang menyatu dengan alam.Pemerintahan Desa Kalitengkek, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta jajarannya, menjalankan roda pembangunan dengan semangat yang berakar pada kearifan lokal. Visi pembangunan desa tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan dan budaya. "Kami percaya bahwa kesejahteraan sejati hanya bisa dicapai jika pembangunan berjalan selaras dengan pelestarian alam dan tradisi. Nama desa kami adalah pengingat untuk terus menjaga sungai yang menjadi sumber kehidupan kita," ungkap salah satu perwakilan pemerintah desa. Kebijakan desa seringkali mendukung program-program yang berkaitan dengan pemeliharaan saluran irigasi, penghijauan sempadan sungai, dan penguatan lembaga-lembaga adat.

Pertanian sebagai Denyut Nadi Ekonomi Utama

Ekonomi Desa Kalitengkek berdenyut seirama dengan siklus tanam di sawah. Pertanian padi merupakan aktivitas ekonomi utama yang menopang hampir seluruh keluarga di desa ini. Berkat tanah yang subur dan irigasi yang andal, para petani mampu memanen padi dua hingga tiga kali dalam setahun dengan hasil yang memuaskan.Para petani di Kalitengkek tergabung dalam kelompok-kelompok tani yang aktif, menjadi wadah untuk saling berbagi informasi, mengakses bantuan pemerintah, dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan pertanian seperti hama penyakit. Selain padi, sebagian petani juga memanfaatkan lahan di tepi sungai atau pekarangan rumah untuk menanam palawija, sayur-mayur, dan buah-buahan. Beberapa warga juga masih menjalankan tradisi mencari ikan di sungai untuk konsumsi lauk-pauk sehari-hari, sebuah praktik subsisten yang memperkaya gizi keluarga.

Geliat UMKM dan Ekonomi Kreatif Warga

Di sela-sela kesibukan di sawah, semangat kewirausahaan tetap tumbuh di Desa Kalitengkek. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir sebagai penopang ekonomi keluarga, sebagian besar digerakkan oleh kaum perempuan. Produk-produk UMKM ini umumnya berbasis pada hasil pertanian lokal.Berbagai jenis makanan ringan tradisional, kue basah, dan jajanan pasar diproduksi setiap hari di dapur-dapur rumah warga. Produk-produk ini kemudian dijual di pasar desa atau dititipkan di warung-warung sekitar. Geliat UMKM ini menunjukkan kreativitas dan keuletan warga dalam menciptakan nilai tambah dari hasil bumi yang mereka tanam sendiri.

Kehidupan Sosial dan Tradisi yang Terawat di Tepi Air

Kehidupan sosial di Desa Kalitengkek terjalin dengan sangat erat, layaknya aliran air yang menyatukan. Semangat gotong royong dan tepa selira (tenggang rasa) menjadi perekat utama dalam interaksi sehari-hari. Tradisi komunal seperti kerja bakti membersihkan saluran irigasi atau membantu tetangga yang sedang punya hajat masih terpelihara dengan baik.Ikatan dengan alam dan sungai juga terkadang diwujudkan dalam bentuk tradisi. Meskipun mungkin tidak lagi masif, ritual-ritual kecil yang berkaitan dengan siklus pertanian seperti sedekah bumi sebagai wujud syukur atas hasil panen masih dijalankan oleh sebagian warga. Masjid dan musala tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial di mana warga berkumpul dan mempererat tali silaturahmi.

Infrastruktur Penunjang Kehidupan Desa Agraris

Pembangunan infrastruktur di Desa Kalitengkek terus berjalan untuk mendukung kelancaran kehidupan dan perekonomian warga. Infrastruktur vital seperti jembatan yang menghubungkan dusun-dusun yang terpisah oleh sungai berada dalam kondisi yang baik. Jalan-jalan desa dan jalan usaha tani juga secara bertahap ditingkatkan untuk mempermudah akses transportasi.Fasilitas dasar seperti jaringan listrik, akses air bersih, dan sinyal telekomunikasi telah menjangkau seluruh wilayah desa. Sarana pendidikan seperti Sekolah Dasar dan PAUD, serta sarana kesehatan seperti Posyandu, juga tersedia dan aktif melayani masyarakat.

Proyeksi Masa Depan: Merawat Legenda, Mengembangkan Potensi

Desa Kalitengkek memiliki modal yang sangat unik untuk masa depan: sebuah cerita. Kekuatan narasi atau storytelling tentang asal-usul namanya dapat menjadi fondasi untuk pengembangan desa yang berbeda dari yang lain. Visi ke depan adalah "merawat legenda sambil menumbuhkan kesejahteraan."Beberapa potensi pengembangan yang bisa dieksplorasi antara lain:

  1. Ekowisata dan Wisata Budaya: Mengembangkan paket wisata berbasis cerita rakyat, di mana pengunjung diajak menyusuri sungai sambil mendengarkan legenda burung Tengkek, melihat aktivitas pertanian tradisional, dan belajar tentang ekosistem sungai.

  2. Branding Produk Pertanian: Menciptakan merek "Beras Kalitengkek" atau produk pertanian lainnya dengan label yang menonjolkan cerita tentang kesuburan tanah dari sungai legendaris yang alami dan terjaga.

  3. Program Konservasi Sungai: Menggagas program konservasi sempadan sungai secara formal, dengan menanam pohon-pohon yang disukai burung dan menjaga kebersihan air, sebagai upaya nyata untuk "mengundang kembali sang Tengkek" dan mengembalikan kejayaan ekologis masa lalu.

Dengan memadukan kekayaan budaya, potensi agraris, dan kesadaran lingkungan, Desa Kalitengkek tidak hanya akan menjadi lumbung pangan yang produktif, tetapi juga menjadi penjaga cerita dan penjaga alam yang inspiratif.